SATU
Maria telah beberapa hari terbaring di tempat tidur rumah sakit. Setelah kecelakaan bermotor yang di alaminya dengan Doni , lelaki yang sangat dicintainya. Dia begitu tenang, fikir Sisca adiknya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh datangnya Andika Suroso, dokter bedah syaraf yang menangani kasus Maria. Dokter itu menasihati sisca agar dapat memberi semangat pada Maria dengan terus mengajak Mari mengobrol seolah-olah Maria dapat menjawabnya. Setelah 3 hari mencoba hal yang disarankan dokter, tiba-tiba terdengar suara dari mulut Maria, Sisca langsung memanggil dokter dan orangtua nya,yaitu pak dan bu suryanto. Semua yang ada diruangan itu terharu bercampur bahagia.
DUA
Setelah sadar dari koma,Sisca adiknya Maria membawakan sesuatu untuk Maria. Ternyata perhiasan, alat-alat dandan, dan baju karena Doni pacarnya Maria akan membesuk Maria . langsung Sisca mendandani kakaknyasehingga tampak cantik. Doni pun datng ke kamar inapnya Maria. Tidak lama mereka mngobrol karena mari merasa capek. Doni pulang dan Sisca hanya mengantar Doni sampai lift saya , Doni merasa Maria tampak bosan padanya tetapi Sisca meyakinkan Doni bahwa Maria tidak bosan padanya.
Dr. Andika masuk ke kamar untuk memeriksa Maria. Sisca mengintip dari sisi pintu kamar tampaknya Maria tidak terlihat capek. Sepertinya Maria sedang mencoba memikat dokter itu, piker Sisca di dalam hatinya.
TIGA
Dua minggu kemudian, Maria diizinkan pulang dengan syarat harus beristirahat di rumah paling tidak 2 minggu , Sisca merayakan kepulangan Maria. Maria sangat merasa bosan setelah 5 hari hanya hanya di rumh. Setelah kecelakaan itu , Maria sangat berubah menjadi lebih mementingkan main daripada tugas dan sangat memperhatikan penampilan. Ketika Doni dating menjenguk Maria , Maria menolak untuk bertemu dengan Doni. Setelah Doni pulang Sisca langsung mempersiapkan makan malam untuk mereka.
EMPAT
Pagi itu hari pertama Maria kembali kesekolah , Maria sangat merasa percaya diri. Setelah sampai disekolah , dina ramana berlari menyambut sahabatnya , Maria yang sudah beberapa minggjabsen dari sekolah , Maria hanya diam dan melanjutkan langkahnya ke ruang kelasnya. Hamper semua guru dan murid di SMU Pelita Surabaya merasa ada yang beda pada Maria
Pada sore harinya Sisca dan Maria diizinkan mengadakan pesta di rumah mereka oleh orang tua mereka. Pada saat pesta itu berlangsung Maria menggantikan Sisca sebagai ratu pesta. Semua mata tertuju pada Maria . sebaliknya , Sisca terus melayani tamu sepanjang pesta sore itu.
LIMA
Pembicaraan dimeja makan malam itu sangat ringan. Bu Suryanto hanya menanyai tentang sekolah kedua anak gadisnya. “keluarga Parmanto akan ke Eropa beberapa minggu dan mereka akan menitipkan kedua anak kembarnya yaitu sela dan seli yang merumur 10 tahun di rumah kita.”kata Pak Suryanto. Awalnya , Maria sedikit keberatan , tapi setelah mendapat penjelasan dari Sisca , Maria tidak keberatan jika si kembar tinggal sementara dengan mereka. Setelah menjemput sikembar , Pak dan Bu Suryanto pergi keluar.
Malam itu Sisca punya acara bersama Danny , awalnya Maria mengizinkan Sisca untuk pergi. Tapi ketika Sisca sedang berdandan , Maria pergi keluar rumah tanpa pamit dengan Sisca. Setelah Sisca tahu bahwa sekarang hanya ada diadan si kembar yang ada di rumah , ia binggung harus mengajak atau meninggalkan sikembar di rumah berdua. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu berdering. Ternyata Danny, Sisca langsung melemparkan senyuman mautnya, Danny langsung membalas senyuman itu, Danny lalu melangkahkan kakinya ke keruang tamu. Danny terkejut ketika melihat ada sela dan seli di ruang tersebut. Sisca langsung memberi penjelasan agar sikembar dapat ikut ke bioskop bersama mereka. Awalnya Danny menolak , setelah di rayu oleh Sisca , akhirnya Danny pun mengizinkan sikembar ikut mereka.
ENAM
Setelah pulang dari bioskop, Sisca sangat kesal karena saat ia sedang mononton bioskop , sikembar tidak berhenti ngoceh dan terus makan, sehingga Sisca dan Danny tidak semat lagi ngobrol. Tidak tahan menyimpan rasa kesal dihatinya, Sisca menceritakan semuanya pada orang tuanya sambil mengangis. Orang tua Sisca sangat bangga dengan sikap tanggung jawab Sisca. Ketika Sisca akan masuk ke kamarnya , terdengar suara tangis tertahan Maria. Ketika Sisca masuk kekamar Maria langsung memeluk Sisca. Ternyatamaria menangis Karena ia baru saja mendapatkan mimpi seram.”mimpi seramkab enggak akan terus-terusan, Maria.” Sisca menenangkan.
TUJUH
Sekarang Sikap Maria terhadap dina ramana sangat berbeda , sekarang Maria sangat sombong terhadap Dina , sebaliknya Sisca sekarang bersikap baik terhadap Dina. Maria jadi sering menggoda cowok-cowok di SMU tersebut , termasuk Hendra Wirawan yang sudah mempunya pacar yaitu Susan.
Sikap Maria terhadap Doni sangat dingin. Saat sedang mengobrol dengan Doni pun, Maria selalu memalingkan muka , dan kelihatan terburu-buru. Tiba-tiba Sisca dioanggil oleh Bu Sylviana , guru pembimbing. Bu Sylviana memanggil Maria karena Maria sama sekali melum mengumpulkan tugasnya. Maria beralasan karena sakit kepala(pusing). Setelah keluar dari ruang BP , willy bertemu dengan Maria , Maria mencoba merayu Wily agar Willy dapat membantunya mengerjakan tugasnya. Sebagai teman yang baik , akhirnya Willy mau membantu Maria.
DELAPAN
Doni berlatih basket dengan keadaan lesu. Empat kali bidikannya ke keranjang gawang gagal.tak ada yang tau ke gelisahan Doni sampai saatnya pertandingan melawan tim SMU Kusuma Bangsa. Doni tak mampu memasukkan satu pun tembakan jitunya ke keranjang gawang, malah dia harus di keluarkan wasit dari lapangan. Pak Hery , pelatih tim SMU Pelita merasa adayang aneh pada Doni. Ternyata Doni sedang memikirkan masaah tentang Maria. Setelah mendengar pendapat Pak Hery tentang Maria , Doni menjadi prihatin sekaligus lega. Doni menyesali kebodohannya karena menyerah begitu saja atas penolakan Maria.
Sisca sangat binggung, Maria yang dulu sangat baik , bertanggung jawab , tapi sekarang sudah berubah total. Tiba-tiba Seila memanggil Sisca dan memperingatkan agar Maria tidak mendekati Tomy. Pak Herman pun sangat kecewa dengan sikap Maria akhir-akhir ini.
SEMBILAN
Sisca merasa dia yang harus menyadarkan Maria kembali. Setelah pelajaran selesai , ia langsung meminta saran dari Pak Herman , tapi ia belum mendapat jalan keluar yang pasti. Setelah ia pulang ke rumah telihat Doni dengan wajah murung di depan rumahnya. Mereka berusaha mencari jalan keluar. Tiba-tiba pembicaraan mereka terpotong oleh suara motor yang dikendarai Maria berboncengan dengan Mikel. Sisca sangat marah pda Maria, karena Maria akan pergi kepantai bersama Mikel. Padahal Maria sedang diberi ukuman oleh orang tuanya. Tanpa mendengar kata-kata dari Sisca, Maria langsung pergi kepantai dengan Mikel. Doni pun langsung menyusulny dan memaksa Maria naik ke mobilnya. Diperjalanan pulang Doni berusaha menasihati tapi Maria sama sekali tidak mengubrisnya. Ketika sampai di rumah Sisca dan Maria. Maria langsung berlari ke kamarnya, dan Sisca dan Doni kembali mencari jalan keluar masalah ini. Mereka berniat menemui Psikolog.
SEPULUH
Pagi itu Sela dan Seli mencoba membangunkan Sisca.mereka ingin minta tolong diantar ke uji pentas flute. Awalnya Sisca menolak tapi setelah membaca pesan dari mamanya, dengan terpaksa dia harus mengantar si kembar. Pentas flute tersebut berlangsung cukup lama, sekitar lebih dari 5 jam. Padahal Sisca ada janji dengan Danny bertemu di pantai. Setelh uji pentas flute itu selesai, Sisca langsung memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sayangnya , ketika ia sampai di pantai, ia melihat Danny sedang merangkul seorang gadis cantik. Seketika Sisca sangat sakit hati.
SEBELAS
Pada malam itu, Esa Ferina akan mengadakan pesta yang bertema “Pesta Jodoh”. Pada awalnya ibu Sisca dan Maria tidak mengizinkan Sisca dan Maria dating ke pesta itu , tapi setelah di rayu mereka pun diizinkan dating ke pesta itu. Di pesta itu Maria sangat genit ia berputar-putar sehingga ia jatuh di pelukkan Doni , tapi Maria menanggapnya dengan dingin , laluia kembali berputar-putar dan kembali jatuh pada pelukan Billy, Maria berusaha menggoda Billy. Dari jauh , Sisca selalu mengawasi Maria. Billy yang dari dulu suka dengan Maria sangat menikmati suasana saat itu. Billy mengajak Maria untuk pergi ke klub milik ayahnya Billy. Setelah sampai di klub tersebut tiba-tiba pintu dibagian kemudi terbuka , dan Billy merasakan sebuah tinju menimpa rahangnya. Maria mulai pusing setelah minum anggur yang diberikan Billy tadi. Lalu Doni pun langsung memondong Maria ke mobilnya. Setelah Maria sedikit sadar bahwa sekarang ia tidak bersama Billy lagi melainkan Doni , ia mengatakan bahwa Doni benar-benar perusak sesaat sebelum ia jatuh pingsan.
DUABELAS
Sabtu malam itu ternyata Brian ada janji bersama Maria.Ternyata Maria melupakan janji bersama Brian,ia telah pergi ke rumah Billy.Maria sedang bersenang-senang di rumah Billy.Billy mencoba menggoda Maria lebih dalam sampai tertuju di kamar tidur utama.Billy hendak mengambil botol anggur,sambil menunggu Billy di kamar yang gelap itu,Maria hendak berdandan dan tiba-tiba kakinya tersandung,dan kepalanya terbentur meja kayu yang sangat tebal.Seketika ia merasa kebingungan.Di sisi lain,Sisca masih sedang mengobrol dengan Brian,Sisca memang punya rasa suka pada Brian.Mereka memutuskan untuk jalan-jalan di pantai.Di saat itu juga Brian mengungkapkan rasa cintanya pada Sisca.Sementara itu,Maria terus mencari pintu keluar dari ruangan yang baru ia lihat itu,tidak sengaja ia menekan tombol menghidupkan lampu di ruangan itu.Terlihat Billy masuk ke ruangan itu,Maria langsung panik dan berlari keluar rumah pantai itu.Ia langsung menuju klub pantai yang berkilauan di depannya.Bertemulah matanya dengan Doni.Maria langsung memeluk erat tubuh Doni.Maria menceritakan kebingungannya saat itu pada Doni.Doni telah menyadari bahwa Maria telah berubah menjadi.Maria yang dulu.Doni menyangka Maria bersama Brian,ternyata yang bersama Brian itu adalah Sisca.Maria khawatir akan terjadi masalah pada Brian dan Sisca,tapi kekhawatiran itu langsung dihilangkan oleh Doni.Diraihnya tangan Maria dan digenggamnya.Maria dibanjiri rasa cinta yang amat dalam kepada Doni,begitu pula sebaliknya.Doni memeluk Maria dengan penuh kehangatan.
Read More..
Kumpulan Cerita Horor
Minggu, 14 Oktober 2012
Sabtu, 31 Maret 2012
Jembatan Berdarah !!!
Kali ini saya akan menceritakan tentang sebuah daerah di Gresik,Jawa Timur. Tentang sebuah mistik yang dulu sempat membuat warga di daerah saya menjadi paranoid. Silahkan membaca ya.
Saya lahir di sebuah rumah sakit swasta di kota Solo yang sebagian orang menyebutnya dengan kota Surakarta, Jawa Tengah. Ayah saya bekerja di salah satu pabrik besar di kota Gresik, jadi mau tak mau kami sekeluarga pindah di Gresik. Ketika pindah umur saya baru menginjak 7 tahun.
Jalan menuju perumahan kami ada 2, yang pertama melewati pemakaman Sunan Giri (apabila lewat jalan ini, jarak menjadi lebih jauh/memutar) sedangkan jalan kedua melewati sebuah jembatan yang menyebrangi jalan TOL Surabaya-Lamongan. Akan tetapi pada waktu itu, tidak ada satupun orang yang berani melewati jalan ini ketika malam hari karena orang yang melewati jembatan ini selalu dirampok dan dibunuh dengan cara mutilasi. Karena reputasi jembatan itulah orang-orang memilih jalan memutar daripada kehilangan nyawa.
Namun lambat laun perampok yang sering merampok dan memutilasi korbannya ini tidak lagi beroperasi (entah sudah ditangkap polisi atau sudah dipanggil Ilahi, tidak ada yang tahu) maka orang-orang sudah mulai berani melewati jalan ini.
Jalan yang sudah sepenuhnya aman dari rampok sadis ternyata tetap tidak aman. Setidaknya dari makhluk halus. Sudah banyak cerita tentang makhluk halus disana. Wujudnya bukan berupa genderuwo, pocong, kuntilanak maupun suster ngesot tapi berwujud potongan tubuh manusia seperti kepala menggelinding, tangan yang sedang menyebrang jalan, kaki yang berjalan sendiri, dsb..
Salah satu kakaknya temanku pernah mengalaminya.. Sebut saja dengan si A..
Ketika itu malam Minggu. Si A bersiap pergi ke rumah pacarnya yang kebetulan berada di desa di seberang jembatan itu. Ketika berangkat, si A tidak mengalami kejadian aneh karena melewati jalan yang memutar. Semua berjalan normal. Namun hal berbeda terjadi ketika si A pulang kembali ke rumah..
Karena malam begitu larut ditambah si A yang tiba-tiba sakit perut maka si A memutuskan untuk melewati jembatan tersebut. Padahal si A telah diingatkan oleh pacarnya agar jangan lewat jembatan itu tapi karena perut yang susah diajak kompromi maka dengan modal "Bismillah" si A pulang.
Sesampainya di atas jembatan, si A berhenti. Bukan karena mogok, kehabisan bensin, dihadang preman atau apa, si A berhenti karena dihadang tangan yang berjalan. Tangan tersebut berjumlah 6 yang sedang berjalan "ngesot" menuju ke seberang jalan..
Mungkin karena perut si A sudah terlanjur mulas, tanpa pikir panjang diraihnya tangan yang berjalan itu dan diseberangkan ke seberang jalan. Setelah itu si A pulang.
Untungnya sekarang ini jembatan tersebut telah ramai dilalui orang dan tidak ada keganjilan lagi. Semoga..
Read More..
Saya lahir di sebuah rumah sakit swasta di kota Solo yang sebagian orang menyebutnya dengan kota Surakarta, Jawa Tengah. Ayah saya bekerja di salah satu pabrik besar di kota Gresik, jadi mau tak mau kami sekeluarga pindah di Gresik. Ketika pindah umur saya baru menginjak 7 tahun.
Jalan menuju perumahan kami ada 2, yang pertama melewati pemakaman Sunan Giri (apabila lewat jalan ini, jarak menjadi lebih jauh/memutar) sedangkan jalan kedua melewati sebuah jembatan yang menyebrangi jalan TOL Surabaya-Lamongan. Akan tetapi pada waktu itu, tidak ada satupun orang yang berani melewati jalan ini ketika malam hari karena orang yang melewati jembatan ini selalu dirampok dan dibunuh dengan cara mutilasi. Karena reputasi jembatan itulah orang-orang memilih jalan memutar daripada kehilangan nyawa.
Namun lambat laun perampok yang sering merampok dan memutilasi korbannya ini tidak lagi beroperasi (entah sudah ditangkap polisi atau sudah dipanggil Ilahi, tidak ada yang tahu) maka orang-orang sudah mulai berani melewati jalan ini.
Jalan yang sudah sepenuhnya aman dari rampok sadis ternyata tetap tidak aman. Setidaknya dari makhluk halus. Sudah banyak cerita tentang makhluk halus disana. Wujudnya bukan berupa genderuwo, pocong, kuntilanak maupun suster ngesot tapi berwujud potongan tubuh manusia seperti kepala menggelinding, tangan yang sedang menyebrang jalan, kaki yang berjalan sendiri, dsb..
Salah satu kakaknya temanku pernah mengalaminya.. Sebut saja dengan si A..
Ketika itu malam Minggu. Si A bersiap pergi ke rumah pacarnya yang kebetulan berada di desa di seberang jembatan itu. Ketika berangkat, si A tidak mengalami kejadian aneh karena melewati jalan yang memutar. Semua berjalan normal. Namun hal berbeda terjadi ketika si A pulang kembali ke rumah..
Karena malam begitu larut ditambah si A yang tiba-tiba sakit perut maka si A memutuskan untuk melewati jembatan tersebut. Padahal si A telah diingatkan oleh pacarnya agar jangan lewat jembatan itu tapi karena perut yang susah diajak kompromi maka dengan modal "Bismillah" si A pulang.
Sesampainya di atas jembatan, si A berhenti. Bukan karena mogok, kehabisan bensin, dihadang preman atau apa, si A berhenti karena dihadang tangan yang berjalan. Tangan tersebut berjumlah 6 yang sedang berjalan "ngesot" menuju ke seberang jalan..
Mungkin karena perut si A sudah terlanjur mulas, tanpa pikir panjang diraihnya tangan yang berjalan itu dan diseberangkan ke seberang jalan. Setelah itu si A pulang.
Untungnya sekarang ini jembatan tersebut telah ramai dilalui orang dan tidak ada keganjilan lagi. Semoga..
Hantu di Sekolahku
Hy, aku Dian. Cerita ini pengalamanku saat aku ada acara di sekolah pada bulan Ramadhan. Waktu itu aku kelas 4 SD.
Saat itu, aku dan teman-temanku sudah selesai Shalat Tarawih, aku dan teman-temanku bergegas untuk tidur. Tapi ada salah satu temanku yang meminta aku menemaninya ke kamar mandi. Setelah itu, aku ditinggal di kamar mandi sekolah sendirian.
Tapi lama-kelamaan udara disitu semakin dingin, bulu kudukku pun berdiri, tapi aku memberanikan diri. Waktu aku keluar dari kamar mandi, aku kaget. Karena aku melihat sesosok "kunti" membelakangiku di tangga. Aku berlari sekencang mungkin. Aku menceritakan pengalamanku ke teman-teman.
Pada jam 3 pagi, aku dibangunkan untuk sahur. Setelah sahur, temanku mengajakku ke lantai 3 sekolah. Aku mengikuti temanku yang pergi ke kelasnya sendiri, yaitu kelas 4D. Tiba-tiba temanku menyuruhku menyalakan senterku. Saat dinyalakan, aku dan temanku kaget karena ada sesosok "kuntilanak" jalan2 di kelas itu.
Aku dan teman-temanku lari ke lantai 1. Salah satu temanku bilang kalau tadi dia melihat ada anak remaja memakai baju putih loncat dari jendela sekolah yang berada di lantai 3. Sejak kejadian itu, aku dan teman-temanku tidak mau ke lantai 3 lagi saat malam hari/saat acara tidur di sekolah.
Read More..
Saat itu, aku dan teman-temanku sudah selesai Shalat Tarawih, aku dan teman-temanku bergegas untuk tidur. Tapi ada salah satu temanku yang meminta aku menemaninya ke kamar mandi. Setelah itu, aku ditinggal di kamar mandi sekolah sendirian.
Tapi lama-kelamaan udara disitu semakin dingin, bulu kudukku pun berdiri, tapi aku memberanikan diri. Waktu aku keluar dari kamar mandi, aku kaget. Karena aku melihat sesosok "kunti" membelakangiku di tangga. Aku berlari sekencang mungkin. Aku menceritakan pengalamanku ke teman-teman.
Pada jam 3 pagi, aku dibangunkan untuk sahur. Setelah sahur, temanku mengajakku ke lantai 3 sekolah. Aku mengikuti temanku yang pergi ke kelasnya sendiri, yaitu kelas 4D. Tiba-tiba temanku menyuruhku menyalakan senterku. Saat dinyalakan, aku dan temanku kaget karena ada sesosok "kuntilanak" jalan2 di kelas itu.
Aku dan teman-temanku lari ke lantai 1. Salah satu temanku bilang kalau tadi dia melihat ada anak remaja memakai baju putih loncat dari jendela sekolah yang berada di lantai 3. Sejak kejadian itu, aku dan teman-temanku tidak mau ke lantai 3 lagi saat malam hari/saat acara tidur di sekolah.
Tidur di Warnet
Kejadiannya terjadi saat saya masih SMP kelas 1, waktu itu saat malam Jum`at (tepatnya gak tau deh, saya sudah agak lupa), seperti biasa saya jaga warnet di depan rumah saya. Oia sedikit gambarannya, saya punya usaha warnet sendiri yang letaknya di depan rumah saya. Biasanya saya sering jaga warnet secara bergantian sama abang saya, warnetnya tutup sekitar jam 00.00 WIB. Tapi karena saat itu saya merasa sangat mengantuk dan abang saya pergi entah kemana, saya putuskan untuk tutup warnet jam 23.00 WIB.
Sudah kebiasaan saya untuk tidur didalam warnet, di situ sudah tersedia kasur, bantal dan ada kamarmandinya pula, jadinya gak masalah untuk bermalam di warnet. Ketika saya ingin merebahkan tubuh saya ke kasur, tiba-tiba saya mendengar suara air di kamar mandi. Lalu saya pun langsung bangkit menuju kamarmandi dan melihat situasi di situ, ternyata air mengalir dari keran. Karena saya gak percaya sama hal mistik jadinya tanpa pikir panjang saya langsung puter keran airnya agar airnya gak keluar lagi, lalu saya kembali ke kasur untuk tidur.
Sekitar 10 menit kemudian setelah saya tertidur, tiba-tiba saya mendengar suara air mengalir dari arah kamarmandi. Saya pun bangkit lagi untuk mematikan keran airnya, lalu kembali tidur dan gak lupa untuk mematikan lampunya karena saya gak bisa tidur kalau lampunya masih menyala. Ketika saya memejamkan mata ingin tidur, tiba-tiba ada suara langkah kaki. Saya pun membuka mata dan saya melihat sekelebat orang dengan postur tubuh yang tinggi dan hitam (karena dalam keadaan gelap, jadinya gak bisa lihat dengan jelas) pergi berlari menuju kamarmandi. Karena saya pikir itu maling, langsung saya kejar ke kamarmandi. Ketika saya berdiri di depan kamarmandi, saya mendengar air mengalir lagi, tapi kali ini dengan suara seperti sedang menyiram wc. Tanpa basa-basi saya buka pintu kamarmandinya dan menyalakan lampunya.
YA TUHAN...!!! saya terkejut dengan apa yang saya lihat. Ada pria berpostur tinggi skitar 185 cm, mukanya rata dan sedang menyiram wc. Aduh saya takut sekali, lalu saya langsung pergi keluar dari warnet dan berlari menuju rumah saya yang letaknya gak jauh dari warnet (tinggal nyebrang aja).
Saat saya sudah sampai di depan pintu, pintunya sudah di kunci sama mama saya, jadinya saya duduk aja di kursi yang ada di depan rumah dan berharap hantu itu gak mengejar saya. Udara di luar begitu dingin sehingga membuat saya merinding disko (bulu kuduk saya berdiri semua). Seketika itu juga, saya mendengar suara gaduh di atas genteng rumah saya. Karena saya penasaran, jadi saya menengok ke atas.
ASTAGA...!!! saya kaget sekali karena di atas genteng ada perempuan pake baju putih kumal sedang memegang Al-qur`an. Mukanya hancur banget dan penuh darah di wajah dan di bajunya. Saya ingin berlari tapi badan saya tidak bisa digerakkan sama sekali. Lalu sosok perempuan itu pun tiba-tiba menghilang.
Setelah hantu itu sudah menghilang, saya baru bisa menggerakkan badan saya dan saya pun langsung berlari menggedor pintu dan berteriak, "MAMA BUKA PINTU... MA, BUKA MAAA...". Mama saya pun membukakan pintu dan sempat heran juga karena melihat saya menangis sesenggukan. Saya gak ngomong apa-apa, saya langsung lari ke kamar dan memejamkan mata walaupun sebenarnya gak bisa tidur setelah mengalami kejadian itu.
Besoknya saya gak berani jaga warnet sendirian. Jika abang saya pergi, saya minta di temani sama teman saya yang juga tetangga saya. Sampai sekarang saya masih bertanya-tanya, kenapa mereka menampakkan wujudnya kepada saya?
Cerita Seram Saat Datang Cepat ke Sekolah
Hi.. perkenalkan nama saya Dewi Hestia, mau berbagi cerita seram tapi
kejadiannya udah agak lama sekitar 2 tahun lalu waktu saya masih kelas
XII SMP.
Pagi itu saya berangkat ke sekolah agak cepat sekitar pukul 6:15 karena banyak tugas yang belum kelar, bukan PR tapi semacam proposal karena saya salah satu pengurus OSIS. Saat tiba di sekolah suasananya masih sangat sepi, belum ada anak-anak yang datang. Pagi itu pun cuacanya mendung dan gerimis, saya pun bergegas menuju kelas, dan dari kejauhan saya melihat siswa perempuan lagi duduk2 di taman samping kelas. Dalam hati "Yes.. ada kawan datang cepat juga :D "
"Eh.. kamu Dinda, cepat juga yah datangnya" sapaku.
"Ia Wik dah biasa pun", sambil senyum terpaksa.
"Ngapain duduk disini kan gerimis, yuk Din ke kelas".
"Jangan Wik, jangan masuk ke kelas dulu, tunggu anak2 ramai datang", Dinda berusaha mencegatku dan mukanya kelihatan pucat, kaki tangannya pun gemetaran gitu.
"Memang kenapa Din?" tanyaku.
"Gpp Wik, tadi pas aku masuk kelas kayak ada sesuatu gitu, sebaiknya kamu jangan masuk dulu sendiri".
"Oh.. baiklah, tapi aku masukin tas dulu ya. Nanti aku kesini lagi".
Tiba di kelas saya agak sedikit kaget karena semua meja dan kursi pada berantakan bahkan di pojok belakang ada meja yang dinaikan ke meja lain tapi modelnya kedua sisi meja tersebut yang berhimpitan. "Gila ne kelas, siapa sih anak2 yang iseng ginian" pikirku dalam hati. Tapi sepertinya semalam pas pulang sekolah baik2 aja deh dan ni kelas dikunci sama penjaga sekolah.
Saya pun cuek aja, sambil membenarkan meja dan kursi saya yang juga ikut berantakan soalnya saya harus menyelesaikan proposal dana untuk perayaan Maulid di sekolah, Dinda pun saya abaikan. Asik-asiknya menulis tiba-tiba aja suasana di kelas terasa aneh, kadang tercium aroma daun pandan dan wewangian yang begitu menyengat, saya pun masih tetap cuek dan biasa aja.
Namun tiba-tiba dari belakang terdengar suara meja digeser dan itu terjadi sangat keras dan cepat. Pas saya menoleh kebelakang tidak ada apa2, tidak ada orang, dan meja kursi pun masih diposisi semula. Saya pun agak takut juga jadinya dan bergegas ke luar kelas menjumpai Dinda.
"Din, maksud kamu tadi melihat sesuatu itu apa sih, ga ada apa2 kok. Yok temani aku dikelas, banyak tugas nih" saya mencoba tetap tenang dan tidak menceritakan ke Dinda apa yang barusan saya alami. "Jangan dulu Wik, nanti aja tunggu anak2 ramai. Tadi pas aku masuk kelas sendiri, saya melihat meja dan kursi melayang-layang gitu, saya mencoba teriak dan berlari dari situ tapi ga bisa. Agak lama tadi saya ketakutan di kelas sendiri". Dinda memang sering ngalami hal2 aneh di sekolah dan dia sangat sering kesurupan. "Ohh.. jadi kelas berantakan tadi apa karena.." jawabku dalam hati.
Sekitar 20 menit kemudian suasana sekolah sudah agak ramai dan terlihat cuma Candra dan Firman teman sekelas kami yang baru datang. "Din, yuk masuk kelas. Tuh Candra dan Firman dah datang, gerimis nih". Akhirnya Dinda pun setuju dan barengan masuk ke kelas. Namun tiba-tiba belum sempat Dinda meletakkan tasnya dia terlihat bersikap aneh, seperti orang ketakutan karena melihat sesuatu yang mengerikan gitu. Mukanya pucat, matanya agak melotot dan sambil berjalan mundur menuju pintu kelas.
"Din kamu kenapa?" tanyaku.
"Ayo keluar, tolong bawa keluar aku dari sini".
"Kenapa Din, kamu liat apa?" tanyaku. Firman dan Candra kelihatan heran.
"Wik.. tolong pegang tanganku, aku mau jatuh ga kuat berdiri nih. Ayok kita keluar dari sini" pinta Dinda.
Dia pun terlihat pucat dan lemas sekali. Aku pun bergegas memegang tangan Dinda dan Candra pun aku minta bantu. Namun sikap Dinda makin aneh, dia berteriak-teriak gitu dan tangannya sangat dingin.
"Firman.. jangan disitu..!! dia ada disebelahmu, perempuan itu ada disebelahmu" teriak Dinda. Sontak Firman yang lagi duduk santai di pojok kelas terlihat ketakutan. Dinda pun makin menjadi-jadi dia berteriak ga karu2an gitu dan akhirnya pingsan. Kami bertiga pun kebingungan dan karena takut juga kami putuskan membawa Dinda ke rumah penjaga sekolah karena kantor guru belum buka, masih terlalu pagi.
Setelah Dinda siuman dan keadaan normal kembali, Firman bertanya apa yang dialami Dinda tadi. Cerita Dindapun membuat bulu kuduk ku berdiri, dia mengatakan pas didalam kelas tadi dia melihat seorang wanita yang berpakaian putih, rambutnya panjang dan agak acak2kan gitu, makhluk itu duduk diatas meja pojok belakang tepat di dekat Firman tadi.
Dinda juga mengatakan ketika makhluk itu berdiri dan hendak mendatanginya, bentuknya seram sekali seperti kuntilanak tapi berbadan besar bahkan makhluk tersebut sedikit menunduk ketika hendak mendekatinya dan pundak dari makhluk itu menyentuh langit-langit kelas kami.
Saya pun benar2 ketakutan ketika membayangkan apa yang diceritakan Dinda dengan hal2 aneh yang saya alami dikelas tadi.
Read More..
Pagi itu saya berangkat ke sekolah agak cepat sekitar pukul 6:15 karena banyak tugas yang belum kelar, bukan PR tapi semacam proposal karena saya salah satu pengurus OSIS. Saat tiba di sekolah suasananya masih sangat sepi, belum ada anak-anak yang datang. Pagi itu pun cuacanya mendung dan gerimis, saya pun bergegas menuju kelas, dan dari kejauhan saya melihat siswa perempuan lagi duduk2 di taman samping kelas. Dalam hati "Yes.. ada kawan datang cepat juga :D "
"Eh.. kamu Dinda, cepat juga yah datangnya" sapaku.
"Ia Wik dah biasa pun", sambil senyum terpaksa.
"Ngapain duduk disini kan gerimis, yuk Din ke kelas".
"Jangan Wik, jangan masuk ke kelas dulu, tunggu anak2 ramai datang", Dinda berusaha mencegatku dan mukanya kelihatan pucat, kaki tangannya pun gemetaran gitu.
"Memang kenapa Din?" tanyaku.
"Gpp Wik, tadi pas aku masuk kelas kayak ada sesuatu gitu, sebaiknya kamu jangan masuk dulu sendiri".
"Oh.. baiklah, tapi aku masukin tas dulu ya. Nanti aku kesini lagi".
Tiba di kelas saya agak sedikit kaget karena semua meja dan kursi pada berantakan bahkan di pojok belakang ada meja yang dinaikan ke meja lain tapi modelnya kedua sisi meja tersebut yang berhimpitan. "Gila ne kelas, siapa sih anak2 yang iseng ginian" pikirku dalam hati. Tapi sepertinya semalam pas pulang sekolah baik2 aja deh dan ni kelas dikunci sama penjaga sekolah.
Saya pun cuek aja, sambil membenarkan meja dan kursi saya yang juga ikut berantakan soalnya saya harus menyelesaikan proposal dana untuk perayaan Maulid di sekolah, Dinda pun saya abaikan. Asik-asiknya menulis tiba-tiba aja suasana di kelas terasa aneh, kadang tercium aroma daun pandan dan wewangian yang begitu menyengat, saya pun masih tetap cuek dan biasa aja.
Namun tiba-tiba dari belakang terdengar suara meja digeser dan itu terjadi sangat keras dan cepat. Pas saya menoleh kebelakang tidak ada apa2, tidak ada orang, dan meja kursi pun masih diposisi semula. Saya pun agak takut juga jadinya dan bergegas ke luar kelas menjumpai Dinda.
"Din, maksud kamu tadi melihat sesuatu itu apa sih, ga ada apa2 kok. Yok temani aku dikelas, banyak tugas nih" saya mencoba tetap tenang dan tidak menceritakan ke Dinda apa yang barusan saya alami. "Jangan dulu Wik, nanti aja tunggu anak2 ramai. Tadi pas aku masuk kelas sendiri, saya melihat meja dan kursi melayang-layang gitu, saya mencoba teriak dan berlari dari situ tapi ga bisa. Agak lama tadi saya ketakutan di kelas sendiri". Dinda memang sering ngalami hal2 aneh di sekolah dan dia sangat sering kesurupan. "Ohh.. jadi kelas berantakan tadi apa karena.." jawabku dalam hati.
Sekitar 20 menit kemudian suasana sekolah sudah agak ramai dan terlihat cuma Candra dan Firman teman sekelas kami yang baru datang. "Din, yuk masuk kelas. Tuh Candra dan Firman dah datang, gerimis nih". Akhirnya Dinda pun setuju dan barengan masuk ke kelas. Namun tiba-tiba belum sempat Dinda meletakkan tasnya dia terlihat bersikap aneh, seperti orang ketakutan karena melihat sesuatu yang mengerikan gitu. Mukanya pucat, matanya agak melotot dan sambil berjalan mundur menuju pintu kelas.
"Din kamu kenapa?" tanyaku.
"Ayo keluar, tolong bawa keluar aku dari sini".
"Kenapa Din, kamu liat apa?" tanyaku. Firman dan Candra kelihatan heran.
"Wik.. tolong pegang tanganku, aku mau jatuh ga kuat berdiri nih. Ayok kita keluar dari sini" pinta Dinda.
Dia pun terlihat pucat dan lemas sekali. Aku pun bergegas memegang tangan Dinda dan Candra pun aku minta bantu. Namun sikap Dinda makin aneh, dia berteriak-teriak gitu dan tangannya sangat dingin.
"Firman.. jangan disitu..!! dia ada disebelahmu, perempuan itu ada disebelahmu" teriak Dinda. Sontak Firman yang lagi duduk santai di pojok kelas terlihat ketakutan. Dinda pun makin menjadi-jadi dia berteriak ga karu2an gitu dan akhirnya pingsan. Kami bertiga pun kebingungan dan karena takut juga kami putuskan membawa Dinda ke rumah penjaga sekolah karena kantor guru belum buka, masih terlalu pagi.
Setelah Dinda siuman dan keadaan normal kembali, Firman bertanya apa yang dialami Dinda tadi. Cerita Dindapun membuat bulu kuduk ku berdiri, dia mengatakan pas didalam kelas tadi dia melihat seorang wanita yang berpakaian putih, rambutnya panjang dan agak acak2kan gitu, makhluk itu duduk diatas meja pojok belakang tepat di dekat Firman tadi.
Dinda juga mengatakan ketika makhluk itu berdiri dan hendak mendatanginya, bentuknya seram sekali seperti kuntilanak tapi berbadan besar bahkan makhluk tersebut sedikit menunduk ketika hendak mendekatinya dan pundak dari makhluk itu menyentuh langit-langit kelas kami.
Saya pun benar2 ketakutan ketika membayangkan apa yang diceritakan Dinda dengan hal2 aneh yang saya alami dikelas tadi.
Diketawain Kuntilanak Penghuni Pohon Angker
Hai all, gw Jimmy (30 tahun) dan ini pengalaman pertama gw digangguin mahluk halus.
Kejadian ini gw alami tepat 1 Minggu yang lalu (cerita dikirim pada tanggal 26 Januari 2012 21:33), tepatnya malam Jum`at tanggal 19 Jan 2012 sekitar jam 18:30. Saat itu gw sama 3 orang teman pulang kerja agak terlambat karena ada kerjaan tambahan. Pulang kerja kami tidak langsung pulang, malah nongkrong di danau buatan (agak jauh dari tempat kerjaan gw) sambil merokok dan nyantai.
Tiba-tiba salah satu teman gw nunjuk ke pohon dan bilang "Eh, itu ada kuntilanak". Gak lama berselang gw denger ketawa khas kuntilanak 1 kali, tapi gw ga liat kuntilanaknya. Jarak antara gw sama pohon yang dimaksud ga terlalu jauh, sekitar 100 meter. Dua orang teman gw yang lain ngeliat penampakannya, trus langsung nunjuk ke atas dan teriak "Kuntilanaknya terbang kesini". Trus kedengeran lagi suara kuntilanak ketawa dibelakang gw.
Gw saat itu bingung, apa gw harus berani atau takut karena ada 1 orang teman gw dengan beraninya nantangin dan teriak-teriak "Sialan lu ngetawain gw, awas lu". Berhubung 2 orang teman kabur kearah keramaian, gw jadi ikut mengamankan diri. Sedangkan teman gw yang tadi marah2 masih di TKP. Agak lama baru dia dateng dan bilang kalau kuntilanak itu emang tinggal dipohon yang dimaksud.
Gw sebenernya meyakini bahwa jin hidup berdampingan dengan kita, dan gak seharusnya kita takut. Gw yakin mereka juga sama seperti manusia; ada yang jahil dan ada yang tidak, (mungkin) ada yang penakut dan ada juga yang nggak (bener apa nggaknya, gw juga ga tau).
Kalo siang hari gw ke TKP, suasananya nyaman2 aja dan banyak orang yang nongkrong. Tapi memang pohon tempat tinggal kuntilanak itu agak suram bin seram. Gw nyesel, kenapa saat kejadian gw ga inget sama sekali untuk membaca ayat-ayat Alqur`an padahal gw yakin banget bahwa Allah SWT akan melindungi hambanya yang selalu mengingat-NYA.
Read More..
Kejadian ini gw alami tepat 1 Minggu yang lalu (cerita dikirim pada tanggal 26 Januari 2012 21:33), tepatnya malam Jum`at tanggal 19 Jan 2012 sekitar jam 18:30. Saat itu gw sama 3 orang teman pulang kerja agak terlambat karena ada kerjaan tambahan. Pulang kerja kami tidak langsung pulang, malah nongkrong di danau buatan (agak jauh dari tempat kerjaan gw) sambil merokok dan nyantai.
Tiba-tiba salah satu teman gw nunjuk ke pohon dan bilang "Eh, itu ada kuntilanak". Gak lama berselang gw denger ketawa khas kuntilanak 1 kali, tapi gw ga liat kuntilanaknya. Jarak antara gw sama pohon yang dimaksud ga terlalu jauh, sekitar 100 meter. Dua orang teman gw yang lain ngeliat penampakannya, trus langsung nunjuk ke atas dan teriak "Kuntilanaknya terbang kesini". Trus kedengeran lagi suara kuntilanak ketawa dibelakang gw.
Gw saat itu bingung, apa gw harus berani atau takut karena ada 1 orang teman gw dengan beraninya nantangin dan teriak-teriak "Sialan lu ngetawain gw, awas lu". Berhubung 2 orang teman kabur kearah keramaian, gw jadi ikut mengamankan diri. Sedangkan teman gw yang tadi marah2 masih di TKP. Agak lama baru dia dateng dan bilang kalau kuntilanak itu emang tinggal dipohon yang dimaksud.
Gw sebenernya meyakini bahwa jin hidup berdampingan dengan kita, dan gak seharusnya kita takut. Gw yakin mereka juga sama seperti manusia; ada yang jahil dan ada yang tidak, (mungkin) ada yang penakut dan ada juga yang nggak (bener apa nggaknya, gw juga ga tau).
Kalo siang hari gw ke TKP, suasananya nyaman2 aja dan banyak orang yang nongkrong. Tapi memang pohon tempat tinggal kuntilanak itu agak suram bin seram. Gw nyesel, kenapa saat kejadian gw ga inget sama sekali untuk membaca ayat-ayat Alqur`an padahal gw yakin banget bahwa Allah SWT akan melindungi hambanya yang selalu mengingat-NYA.
Penampakan Nenek-Nenek di Kontrakan Berhantu
Saya punya banyak cerita tentang kejadian nyata seputar mahluk halus/jin
di mana tempat saya tinggal sejak kecil. Begini ceritanya ...
Di tempat saya tinggal, disana banyak sekali tempat kontrakan yang disewakan oleh pemiliknya yang asli pribumi (Betawi/Jakarta). Disana ada sebuah kontrakan yang dibilang sangat seram dimana para penghuninya sering diganggu oleh sebuah penampakan.
Suatu ketika waktu itu jam 7 malam selepas adzan isya, Rizal (penyewa kontrakan) melaksanakan shalat isya. Rizal melakukan shalat dengan khusyuk-nya. Setelah tahiyatul akhir dan memberi salam Rizal pun kaget sekaget-kagetnya.
Didepannya di ujung sajadahnya terlihat seorang nenek-nenek yang sedang duduk melihatnya dengan senyuman yang manis tetapi mukanya terlihat sangat pucat sekali. Rizal pun terpaku kepada sosok nenek-nenek yang ada dihadapannya dan Rizal tak dapat bergerak sedikit pun, apa lagi mengeluarkan kata-kata (Rizal berniat memanggil istrinya yang berada di ruang tamu dan Rizal hanya bisa beristighfar dalam hati).
Selama kurang lebih satu menit nenek-nenek itu pun hilang dan Rizal pun baru bisa bergerak. Ia pun langsung menceritakan kejadian yang di alaminya kepada istrinya. Istrinya pun berkata "Mungkin itu nenek kamu, kamu sudah mengirimkan doa untuknya. Ini kan malam Jumat, coba kamu kirimkan surat yasin untuk beliau".
Rizal pun berkata "Dia tak seperti nenek aku sayang, tapi aku juga lupa mengirimnya doa. Baiklah, mungkin nenek aku ingin aku mendoakannya dengan membaca surat yasin" (akhirnya dia pun membacakan surat yasin untuk neneknya. Istrinya sedang haid/datangbulan, jadi tidak bisa menemani suaminya membaca surat yasin).
Istrinya pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, cuci muka dan gosok gigi, lalu memakai pelembab sebelum tidur sambil berhadapan dengan cermin (cermin yang nampak mukanya saja terpasang di dinding ruang tamu). Sambil menoleh ke cermin dan lagi asik memoles-moles mukanya, betapa terkejutnya sang istri, yang berada dicermin bukanlah wajahnya tapi wajah seorang nenek-nenek dengan tatapan sangat tajam memandang matanya.
Pelembab pun jatuh karena kagetnya. Sambil mengucapkan "istighfar" wajah nenek dicermin itu hilang dan suaminya pun datang menanyakan kepada istrinya tentang apa yang terjadi. Istrinya pun terasa lemas setelah mengalami kejadian itu dan duduk di sofa dan menceritakan kepada suaminya. Ternyata penampakan nenek itu, sama seperti yang dialami oleh suaminya.
Kejadian ini terjadi berulang kali selama Rizal dan istrinya tinggal di kontrakan itu, dan menurut Rizal dan istrinya setiap sehabis adzan shubuh sering muncul suara orang menyapu mengunakan sapu lidi di samping kiri kontrakan itu (disana ada tanah kosong juga pohon kelapa kecil. Rizal tak berani melihatnya).
Didepan kontrakan ada jalan keluar masuk kampung dan ada juga gardu listrik JASA MARGA (dimana tempat mahluk halus berkumpul/bekas korban pembuatan dan kecelakaan jalan TOL). Atas kemauan istrinya, Rizal pun pindah dari kontrakan itu dan hanya menempatinya sekitar satu bulan. Anehnya, setiap ada yang mengontrak pasti mengalami kejadian serupa, dan akhirnya kontrakan itu dijual dan dibongkar lalu dibangun oleh pemilik yang baru.
Read More..
Di tempat saya tinggal, disana banyak sekali tempat kontrakan yang disewakan oleh pemiliknya yang asli pribumi (Betawi/Jakarta). Disana ada sebuah kontrakan yang dibilang sangat seram dimana para penghuninya sering diganggu oleh sebuah penampakan.
Suatu ketika waktu itu jam 7 malam selepas adzan isya, Rizal (penyewa kontrakan) melaksanakan shalat isya. Rizal melakukan shalat dengan khusyuk-nya. Setelah tahiyatul akhir dan memberi salam Rizal pun kaget sekaget-kagetnya.
Didepannya di ujung sajadahnya terlihat seorang nenek-nenek yang sedang duduk melihatnya dengan senyuman yang manis tetapi mukanya terlihat sangat pucat sekali. Rizal pun terpaku kepada sosok nenek-nenek yang ada dihadapannya dan Rizal tak dapat bergerak sedikit pun, apa lagi mengeluarkan kata-kata (Rizal berniat memanggil istrinya yang berada di ruang tamu dan Rizal hanya bisa beristighfar dalam hati).
Selama kurang lebih satu menit nenek-nenek itu pun hilang dan Rizal pun baru bisa bergerak. Ia pun langsung menceritakan kejadian yang di alaminya kepada istrinya. Istrinya pun berkata "Mungkin itu nenek kamu, kamu sudah mengirimkan doa untuknya. Ini kan malam Jumat, coba kamu kirimkan surat yasin untuk beliau".
Rizal pun berkata "Dia tak seperti nenek aku sayang, tapi aku juga lupa mengirimnya doa. Baiklah, mungkin nenek aku ingin aku mendoakannya dengan membaca surat yasin" (akhirnya dia pun membacakan surat yasin untuk neneknya. Istrinya sedang haid/datangbulan, jadi tidak bisa menemani suaminya membaca surat yasin).
Istrinya pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, cuci muka dan gosok gigi, lalu memakai pelembab sebelum tidur sambil berhadapan dengan cermin (cermin yang nampak mukanya saja terpasang di dinding ruang tamu). Sambil menoleh ke cermin dan lagi asik memoles-moles mukanya, betapa terkejutnya sang istri, yang berada dicermin bukanlah wajahnya tapi wajah seorang nenek-nenek dengan tatapan sangat tajam memandang matanya.
Pelembab pun jatuh karena kagetnya. Sambil mengucapkan "istighfar" wajah nenek dicermin itu hilang dan suaminya pun datang menanyakan kepada istrinya tentang apa yang terjadi. Istrinya pun terasa lemas setelah mengalami kejadian itu dan duduk di sofa dan menceritakan kepada suaminya. Ternyata penampakan nenek itu, sama seperti yang dialami oleh suaminya.
Kejadian ini terjadi berulang kali selama Rizal dan istrinya tinggal di kontrakan itu, dan menurut Rizal dan istrinya setiap sehabis adzan shubuh sering muncul suara orang menyapu mengunakan sapu lidi di samping kiri kontrakan itu (disana ada tanah kosong juga pohon kelapa kecil. Rizal tak berani melihatnya).
Didepan kontrakan ada jalan keluar masuk kampung dan ada juga gardu listrik JASA MARGA (dimana tempat mahluk halus berkumpul/bekas korban pembuatan dan kecelakaan jalan TOL). Atas kemauan istrinya, Rizal pun pindah dari kontrakan itu dan hanya menempatinya sekitar satu bulan. Anehnya, setiap ada yang mengontrak pasti mengalami kejadian serupa, dan akhirnya kontrakan itu dijual dan dibongkar lalu dibangun oleh pemilik yang baru.
Langganan:
Postingan (Atom)